Motivator Untuk Karyawan, Motivator Untuk Seminar, Motivator Untuk Team Building, Motivator Untuk Perubahan, Motivator Untuk Sukses,
Kalau kita #RendahHati, maka ilmu dan rezeki akan lebih mengalir... Terlihat di gambar, Pak Wagub (kaos merah) serius menyimak seminar saya. Dan bukan sekali dua kali beliau seperti ini... Kalau kita tinggi hati, maka ilmu dan rezeki akan menjauh pergi...
Motivator Untuk Karyawan, Motivator Untuk Seminar, Motivator Untuk Team Building, Motivator Untuk Perubahan, Motivator Untuk Sukses,
Wednesday, March 28, 2018
Motivator Indonesia Ippho Santosa Ingatkan Soal Project Akhirat
Motivator Muda Islam, Motivator Muda, Motivator Sukses, Motivator Sales Indonesia, Motivator Sales,
Masing-masing kita baiknya punya proyek akhirat. Dan kita-lah yang jadi pimpro-nya.
Mungkin proyek itu bernama:
Tak cukup sedekah tenaga. Pastikan sedekah uang juga. Yang setuju, bantu like ya...
Motivator Muda Islam, Motivator Muda, Motivator Sukses, Motivator Sales Indonesia, Motivator Sales,
Masing-masing kita baiknya punya proyek akhirat. Dan kita-lah yang jadi pimpro-nya.
Mungkin proyek itu bernama:
- Panti asuhan
- Klinik sosial
- Sekolah sosial
- Rumah singgah
- Rumah ibadah
Tak cukup sedekah tenaga. Pastikan sedekah uang juga. Yang setuju, bantu like ya...
Motivator Muda Islam, Motivator Muda, Motivator Sukses, Motivator Sales Indonesia, Motivator Sales,
Tuesday, March 27, 2018
Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Indonesia Selain Mario Teguh, Motivator Indonesia Siapa Saja
Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Indonesia Selain Mario Teguh, Motivator Indonesia Siapa Saja, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terbaik 2018,
Walau tidak sekantor, walau tidak seruangan, tapi mereka yang #sevisi bisa bekerjasama. Itu menurut pengalaman saya selama ini.
Orang-orang hebat perlu dikumpulkan. Tapi yang lebih perlu lagi adalah orang-orang sevisi. Ya, sevisi. Saya yakin Anda setuju dengan saya.
Begini. Ada persamaan besar antara visi, misi, target, niat, dan impian. Ini semacam arah. Dalam melangkah, yang paling penting itu arah, bukan kecepatan, bukan kekuatan.
Segala target yang ditetapkan oleh perusahaan hendaknya diselaraskan dengan keluarga masing-masing dan tim di kantor. Jadi doa bersama. Percayalah, akan beda dampaknya apabila ada keselarasan.
Demikian pula impian pribadi setiap karyawan yang harus selaras dengan keluarganya. Maka dari itu, proaktif-lah. Maksudnya keselarasan target dan impian itu harus dimulai dari keluarga.
Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Indonesia Selain Mario Teguh, Motivator Indonesia Siapa Saja, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terbaik 2018,
Walau tidak sekantor, walau tidak seruangan, tapi mereka yang #sevisi bisa bekerjasama. Itu menurut pengalaman saya selama ini.
Orang-orang hebat perlu dikumpulkan. Tapi yang lebih perlu lagi adalah orang-orang sevisi. Ya, sevisi. Saya yakin Anda setuju dengan saya.
Begini. Ada persamaan besar antara visi, misi, target, niat, dan impian. Ini semacam arah. Dalam melangkah, yang paling penting itu arah, bukan kecepatan, bukan kekuatan.
Segala target yang ditetapkan oleh perusahaan hendaknya diselaraskan dengan keluarga masing-masing dan tim di kantor. Jadi doa bersama. Percayalah, akan beda dampaknya apabila ada keselarasan.
Demikian pula impian pribadi setiap karyawan yang harus selaras dengan keluarganya. Maka dari itu, proaktif-lah. Maksudnya keselarasan target dan impian itu harus dimulai dari keluarga.
Motivator Indonesia Ippho, Motivator Indonesia Ippho Santosa, Motivator Indonesia Islam
Motivator Indonesia Harga, Motivator Indonesia Internasional, Motivator Indonesia Ippho, Motivator Indonesia Ippho Santosa, Motivator Indonesia Islam,
Mapan, siapa sih yang nggak mau?
Kalau mau, berarti kita mesti siap dengan tiga hal:
- Rutin jualan
- Hidup hemat
- Beli aset
Insya Allah, pasti #mapan.
Simple? Iya. Namun bukan berarti easy. Teramat jarang orang yang menguasai tiga hal tersebut sekaligus. Misal, dia demen jualan tapi boros. Dia siap hidup hemat tapi anti jualan.
Pengen bokek selalu? Nah, langgarlah tiga hal tersebut. Dijamin bokek. Hehehe. Sepertinya Anda sudah tahu dan sudah pengalaman. Hehehe.
Sekali lagi ya. Rutin jualan. Hidup hemat. Beli aset. Dengan begini, insya Allah, pasti mapan. Siaaaap?
Motivator Indonesia Harga, Motivator Indonesia Internasional, Motivator Indonesia Ippho, Motivator Indonesia Ippho Santosa, Motivator Indonesia Islam,
Kata Motivator Indonesia, Kisah Motivator Indonesia, Komunitas Motivator Pemuda Indonesia
Kata Motivator Indonesia, Kisah Motivator Indonesia, Komunitas Motivator Pemuda Indonesia, Krishnamurti Motivator Indonesia, Kumpulan Motivator Indonesia,
Kenal Syaikh #YusufEstes? ...
Beliau adalah seorang ulama internasional yang sangat terkenal dan sangat berpengaruh. Menariknya, beliau tengah roadshow berceramah di Indonesia...
Yusuf Estes disebut-sebut dengan panggilan “Funny Syaikh” karena kegemarannya memasukkan unsur canda dalam ceramah-ceramahnya.
Saat ini Yusuf Estes menjalankan televisi dakwah “Guide Us TV”yang merupakan televisi dakwah Islam pertama di Amerika, yang disiarkan melalui satelit selama 24 jam.
Teman-teman yang berminat untuk menghadiri ceramah beliau di Jakarta dan Balikpapan, silakan mendaftar di sini >> http://yusufestes.id/tiket/
Kata Motivator Indonesia, Kisah Motivator Indonesia, Komunitas Motivator Pemuda Indonesia, Krishnamurti Motivator Indonesia, Kumpulan Motivator Indonesia,
Monday, March 26, 2018
Motivator Indonesia Yg Terkenal, Motivator Di Indonesia Yang Terkenal, Motivator Paling Terkenal Di Indonesia,
Motivator Terkenal Asal Indonesia, Motivator Terkenal Sukses Kaya Di Indonesia, Motivator Indonesia Yg Terkenal, Motivator Di Indonesia Yang Terkenal, Motivator Paling Terkenal Di Indonesia,
Sebagai motivator, kadang saya mengingatkan peserta soal kedengkian di dunia kerja. Ini penyakit hati.
Lebih jauh lagi, bukan cuma penyakit hati, bahkan dengki juga bisa membawa penyakit bagi tubuh. Diteliti, ternyata rasa dengki yang berlarut-larut bisa menciderai pangkreas dan lambung, juga menyebabkan insomnia dan mengerutnya kulit.
Ngeri! Benar-benar ngeri! Boleh dibilang, dengki itu seperti, “Kita minum racun, terus kita berharap orang lain yang mati.” Yang konyol, siapa coba?
Bayangkan ini. Kalau seseorang memperoleh rezeki (mobil, rumah, jodoh, kesembuhan, atau apa saja), terus kita dengki terhadap orang dan rezeki tersebut, berarti kita tidak ridha kepada Yang Memberikan Rezeki tersebut.
Hm, seberapa pandaikah kita sehingga kita merasa lebih tahu daripada Dia tentang kepantasan rezeki seseorang? Maka patutlah seorang ulama menasihati bahwa dengki itu bisa merusak iman! Hati-hati!
Akhirnya, mari kita hindari sifat merusak yang satu ini. Ngeri!
Motivator Terkenal Asal Indonesia, Motivator Terkenal Sukses Kaya Di Indonesia, Motivator Indonesia Yg Terkenal, Motivator Di Indonesia Yang Terkenal, Motivator Paling Terkenal Di Indonesia,
10 Motivator Terbaik Indonesia Dunia, Motivator Terbaik Di Indonesia 2018, Motivator Indonesia Terbaik
Motivator Islam Terbaik Indonesia, 5 Motivator Terbaik Di Indonesia, 10 Motivator Terbaik Indonesia Dunia, Motivator Terbaik Di Indonesia 2018, Motivator Indonesia Terbaik,
Sebagai motivator Indonesia, saya sering mengajak peserta untuk berbenah. Bukan berkeluh-kesah...
Tak semua hal harus ditumpahkan di medsos. Apalagi cuma keluh-kesah. Buat apa? Berhentilah mengeluh...
Rajin mengeluh hanya membuat otak dan tubuh melemah. Ya, melemah. Teman-teman pun menjaga jarak. Sekali lagi, berhentilah mengeluh...
Dihadapkan dengan keadaan yang tidak ideal? Ubah. Nggak bisa? Pindah. Hijrah... Tak perlu marah-marah... Jangan berharap keadaan berubah membaik, kalau ternyata kita saja malas memperbaiki diri... Mau perubahan? Mulai dari diri kita, lalu ajak orang-orang di sekitar kita. Ini aksi nyata...
Apa pendapat Anda?
Motivator Islam Terbaik Indonesia, 5 Motivator Terbaik Di Indonesia, 10 Motivator Terbaik Indonesia Dunia, Motivator Terbaik Di Indonesia 2018, Motivator Indonesia Terbaik,
Sebagai motivator Indonesia, saya sering mengajak peserta untuk berbenah. Bukan berkeluh-kesah...
Tak semua hal harus ditumpahkan di medsos. Apalagi cuma keluh-kesah. Buat apa? Berhentilah mengeluh...
Rajin mengeluh hanya membuat otak dan tubuh melemah. Ya, melemah. Teman-teman pun menjaga jarak. Sekali lagi, berhentilah mengeluh...
Dihadapkan dengan keadaan yang tidak ideal? Ubah. Nggak bisa? Pindah. Hijrah... Tak perlu marah-marah... Jangan berharap keadaan berubah membaik, kalau ternyata kita saja malas memperbaiki diri... Mau perubahan? Mulai dari diri kita, lalu ajak orang-orang di sekitar kita. Ini aksi nyata...
Apa pendapat Anda?
Motivator Islam Terbaik Indonesia, 5 Motivator Terbaik Di Indonesia, 10 Motivator Terbaik Indonesia Dunia, Motivator Terbaik Di Indonesia 2018, Motivator Indonesia Terbaik,
Motivator Indonesia Ippho Santosa Ingatkan Soal Pentingnya Mentor
Motivator Indonesia Asia, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terbaik 2018, Motivator Muda Terbaik Indonesia, Peringkat Motivator Terbaik Indonesia,
Baca buku itu bagus. Tapi tidak cukup.
Ikut seminar itu bagus. Tapi tidak cukup.
Ada baiknya sesekali kita bertemu langsung dengan si mentor. Ya, bertemu langsung. Akan terasa energi dan vibrasi-nya. Ini disebut The Power of Transmitter...
Dan salah satu #CaraBelajar yang terbaik adalah dengan menghadirkan si mentor...
Setelah itu? Ada tiga pilihan. Pertama, jadilah partner-nya. Kedua, jadilah staff-nya. Ketiga, jadilah muridnya...
Tulisan-tulisan seperti ini rutin saya share di channel Telegram @ipphoright ...
Yang ideal adalah kalau kita bisa ber-partner dengan si mentor. Karena dengan begini, kita akan belajar langsung dengan detail dan update. Strategi-strategi terbaik dari dirinya bisa kita ketahui dengan transparan...
Berpartner, ini mahal sekali nilainya...
Memang ini tidak mudah. Tapi bukannya mustahil. Yup, bukannya mustahil. Saya harap teman-teman semua mau mencobanya. Sekian dari saya, Ippho Santosa...
Motivator Indonesia Asia, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terbaik 2018, Motivator Muda Terbaik Indonesia, Peringkat Motivator Terbaik Indonesia,
Sunday, March 25, 2018
Motivator In House, Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Asia
Motivator Favorit, Motivator Idaman, Motivator In House, Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Asia,
Sudahkah kita mengajarkan arti perjuangan kepada keluarga kita? Sebagai motivator Indonesia, saya sering mengingatkan soal ini.
Tulisan berikut, saya cuplik dari salah satu guru saya. Karena teramat penting, sempatkan satu menit untuk membacanya.
Inilah kisah beliau.
Suatu ketika, ayah saya pernah mengatakan, setengah memerintah: “Nak ikut tuh berjuang dengan mahasiswa dan pelajar. Apa yang mereka perjuangkan itu benar. Pemudalah yang harus berdiri membela rakyatnya. Waktu ayah muda, ayah berjuang juga melawan penjajah. Sekarang kalian berjuang membela yang benar, bela kebenaran!”
Mulai hari itu, saya yang berusia 14 tahun, bergabung dengan KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia).
Tanggal 24 Februari 1966, mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam KAMI dan KAPI melakukan demo di Lapangan Banteng, dengan tuntutan yang sama, TRITURA. Bergerak menuju istana.
Dalam mengendalikan massa, ternyata pihak aparat menggunakan senjata. Terdengarlah letusan senjata api yang kemudian diketahui menembus dada salah seorang mahasiswa. Dan saya berada dalam kerumunan itu.
Lalu, saya berlari, tidak berhenti. Pulang. Setiba di rumah, melihat saya berlari-lari begitu, ayah saya langsung berdiri dan menghampiri saya dengan tergopoh-gopoh. Beliau bertanya,” Ada apa Nak?” Lalu saya menceritakan semua apa yang terjadi.
Tanpa saya duga-duga, ayah saya malah memandang saya dengan tajam lalu berkata,” Kenapa Elly pulang Nak?”
Saya menjawab bingung, “Takuuut Yah!”
Ayah saya mengangkat tangan kanannya tinggi sekali, menunjuk ke arah istana dan berkata dengan tegasnya, "Ayah bilang Elly balik! Ya, balik ke istana!"
Saya memandang ayah saya dengan rasa takut, heran, bingung, semua campur aduk jadi satu. Yang keluar dari mulut saya cuma, ”Haaah?”
Ayah saya meneruskan perintahnya dengan menundukkan sedikit kepalanya sehingga matanya sejajar dengan mata saya dan mengucapkan kalimat ini, "Ayah lebih suka anak ayah mati ditembak peluru, daripada mati di kamar (sambil menujuk arah kamar tidur saya), digigit nyamuk. Paham Elly? Balik!!!"
Saya berdiri mematung, dan datanglah sang penyelamat, ibu saya tersayang.
Beliau langsung ambil posisi, berdiri di depan saya dan berhadapan dengan ayah saya. Dengan perlahan beliau mengatakan, “Elly, capek Yah. Dan dia lagi ketakutan."
"Dia juga lapar. Juga belum sembahyang, iya kan Nak?” Tanya-nya pada saya. Benar-benar sang penyelamat.
Ayah saya langsung duduk dan pelan-pelan berkata: "Yah sudah, makan dan sholat dulu, abis itu balik lagi ke istana!”
Sambil makan ibu saya mendengarkan cerita saya yang menakutkan dan menegangkan. Setelah sholat, ibu saya mendekati saya dan berpesan, "Patuh sama apa yang disuruh ayahmu, balik ke sana tapi jangan sampai ke istana ya. Sampai Pecenongan saja!"
Terharu, mengenang semuanya. Ya Allah sayangilah kedua orangtuaku, sebagaimana beliau menyayangiku dulu. Bukan sekali ayah dan ibu saya mengajarkan saya untuk berjuang bagi kepentingan orang banyak.
Demikianlah cuplikan tulisan Bu Elly Risman, guru saya dan guru dari Bunda Neno Warisman.
Akhirnya, sudahkah kita mengajarkan arti perjuangan kepada anak dan keluarga kita? Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Motivator Favorit, Motivator Idaman, Motivator In House, Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Asia,
Sudahkah kita mengajarkan arti perjuangan kepada keluarga kita? Sebagai motivator Indonesia, saya sering mengingatkan soal ini.
Tulisan berikut, saya cuplik dari salah satu guru saya. Karena teramat penting, sempatkan satu menit untuk membacanya.
Inilah kisah beliau.
Suatu ketika, ayah saya pernah mengatakan, setengah memerintah: “Nak ikut tuh berjuang dengan mahasiswa dan pelajar. Apa yang mereka perjuangkan itu benar. Pemudalah yang harus berdiri membela rakyatnya. Waktu ayah muda, ayah berjuang juga melawan penjajah. Sekarang kalian berjuang membela yang benar, bela kebenaran!”
Mulai hari itu, saya yang berusia 14 tahun, bergabung dengan KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia).
Tanggal 24 Februari 1966, mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam KAMI dan KAPI melakukan demo di Lapangan Banteng, dengan tuntutan yang sama, TRITURA. Bergerak menuju istana.
Dalam mengendalikan massa, ternyata pihak aparat menggunakan senjata. Terdengarlah letusan senjata api yang kemudian diketahui menembus dada salah seorang mahasiswa. Dan saya berada dalam kerumunan itu.
Lalu, saya berlari, tidak berhenti. Pulang. Setiba di rumah, melihat saya berlari-lari begitu, ayah saya langsung berdiri dan menghampiri saya dengan tergopoh-gopoh. Beliau bertanya,” Ada apa Nak?” Lalu saya menceritakan semua apa yang terjadi.
Tanpa saya duga-duga, ayah saya malah memandang saya dengan tajam lalu berkata,” Kenapa Elly pulang Nak?”
Saya menjawab bingung, “Takuuut Yah!”
Ayah saya mengangkat tangan kanannya tinggi sekali, menunjuk ke arah istana dan berkata dengan tegasnya, "Ayah bilang Elly balik! Ya, balik ke istana!"
Saya memandang ayah saya dengan rasa takut, heran, bingung, semua campur aduk jadi satu. Yang keluar dari mulut saya cuma, ”Haaah?”
Ayah saya meneruskan perintahnya dengan menundukkan sedikit kepalanya sehingga matanya sejajar dengan mata saya dan mengucapkan kalimat ini, "Ayah lebih suka anak ayah mati ditembak peluru, daripada mati di kamar (sambil menujuk arah kamar tidur saya), digigit nyamuk. Paham Elly? Balik!!!"
Saya berdiri mematung, dan datanglah sang penyelamat, ibu saya tersayang.
Beliau langsung ambil posisi, berdiri di depan saya dan berhadapan dengan ayah saya. Dengan perlahan beliau mengatakan, “Elly, capek Yah. Dan dia lagi ketakutan."
"Dia juga lapar. Juga belum sembahyang, iya kan Nak?” Tanya-nya pada saya. Benar-benar sang penyelamat.
Ayah saya langsung duduk dan pelan-pelan berkata: "Yah sudah, makan dan sholat dulu, abis itu balik lagi ke istana!”
Sambil makan ibu saya mendengarkan cerita saya yang menakutkan dan menegangkan. Setelah sholat, ibu saya mendekati saya dan berpesan, "Patuh sama apa yang disuruh ayahmu, balik ke sana tapi jangan sampai ke istana ya. Sampai Pecenongan saja!"
Terharu, mengenang semuanya. Ya Allah sayangilah kedua orangtuaku, sebagaimana beliau menyayangiku dulu. Bukan sekali ayah dan ibu saya mengajarkan saya untuk berjuang bagi kepentingan orang banyak.
Demikianlah cuplikan tulisan Bu Elly Risman, guru saya dan guru dari Bunda Neno Warisman.
Akhirnya, sudahkah kita mengajarkan arti perjuangan kepada anak dan keluarga kita? Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Motivator Favorit, Motivator Idaman, Motivator In House, Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Asia,
Motivator Bob Sadino, Motivator BUMN, Motivator di Jakarta
Motivator Bob Sadino, Motivator BUMN, Motivator Cinta, Motivator di Bali, Motivator di Jakarta,
Sebagai motivator Indonesia, kadang saya membahas soal marketing. Misalnya, terkait anti-brand. Anda pernah mendengarnya?
Soal musuh, sebenarnya nggak perlu dikuatirkan. Nabi saja punya musuh, apalagi Anda! Justru kemasyhuran Anda patut diragukan, seandainya Anda tidak pernah ditentang dan ditantang.
Ada pepatah yang memperingatkan, “Semakin tinggi pohon, semakin kuat anginnya.” Dirangkai dengan, “Kalau Anda tidak ingin diterpa angin, maka jadilah rumput dan relakanlah diri Anda untuk diinjak.”
Hm, pilih yang mana? Bagi saya, akan jauh lebih menyenangkan menjadi besar, meskipun untuk itu saya terpaksa digencet oleh anti-brand. Siapapun dia!
Barangkali ada yang bertanya, “Saudara Penulis, apa yang mesti kami perbuat jika nyatanya anti-brand tidak pernah muncul?” Aha! Anda telah bertanya pada orang yang tepat.
Jawaban saya, “Ciptakanlah anti-brand bagi merek Anda sendiri!” Terkejut? Ah, kalau begitu, jantung Anda terlalu lemah. Semestinya, Anda tidak perlu terkejut.
Coba cermati dulu Elex Media Komputindo, yang merupakan seteru sekaligus sepupu dari Gramedia. Fanta, Sprite dan Sarsi yang merupakan saingan terdekat sekaligus saudara terdekat dari Coca Cola. Paham?
Ini soal anti-brand. Sebagai motivator Indonesia, tugas saya adalah mengingatkan.
Motivator Bob Sadino, Motivator BUMN, Motivator Cinta, Motivator di Bali, Motivator di Jakarta,
Sebagai motivator Indonesia, kadang saya membahas soal marketing. Misalnya, terkait anti-brand. Anda pernah mendengarnya?
Soal musuh, sebenarnya nggak perlu dikuatirkan. Nabi saja punya musuh, apalagi Anda! Justru kemasyhuran Anda patut diragukan, seandainya Anda tidak pernah ditentang dan ditantang.
Ada pepatah yang memperingatkan, “Semakin tinggi pohon, semakin kuat anginnya.” Dirangkai dengan, “Kalau Anda tidak ingin diterpa angin, maka jadilah rumput dan relakanlah diri Anda untuk diinjak.”
Hm, pilih yang mana? Bagi saya, akan jauh lebih menyenangkan menjadi besar, meskipun untuk itu saya terpaksa digencet oleh anti-brand. Siapapun dia!
Barangkali ada yang bertanya, “Saudara Penulis, apa yang mesti kami perbuat jika nyatanya anti-brand tidak pernah muncul?” Aha! Anda telah bertanya pada orang yang tepat.
Jawaban saya, “Ciptakanlah anti-brand bagi merek Anda sendiri!” Terkejut? Ah, kalau begitu, jantung Anda terlalu lemah. Semestinya, Anda tidak perlu terkejut.
Coba cermati dulu Elex Media Komputindo, yang merupakan seteru sekaligus sepupu dari Gramedia. Fanta, Sprite dan Sarsi yang merupakan saingan terdekat sekaligus saudara terdekat dari Coca Cola. Paham?
Ini soal anti-brand. Sebagai motivator Indonesia, tugas saya adalah mengingatkan.
Motivator Bob Sadino, Motivator BUMN, Motivator Cinta, Motivator di Bali, Motivator di Jakarta,
Kutipan Motivasi, Motivaor Korporat, Motivasi Hidup
Kutipan Motivasi, Motivator Korporat, Motivasi Hidup, Motivasi Kerja di BUMN, Motivasi Kerja di Kementerian,
Bukan sekadar belajar. Sebisanya belajarlah dari yang terbaik, bukan yang terkenal. Sebagai motivator, itulah pesan saya. Percayalah, akan beda hasil dan dampaknya.
Gimana dengan biaya belajar? Layaknya sekolah dan kuliah, kita mengeluarkan uang untuk itu. Demikian pula untuk seminar dan training. Sebenarnya tak perlu dipermasalahkan.
Saya pribadi 2X seminggu duduk sebagai peserta, belajar. Ini rutin saya lakukan, sudah sekian tahun. Kadang sampai berangkat ke luar negeri, demi belajar. Pernah juga belajar langsung dengan Richard Branson dan Yusuf Qardhawi. Biangnya biang!
Kalau belajar, rezeki akan lebih mudah untuk dikejar. Kalau belajar, kita akan berdiri dengan lainnya dengan sejajar. Namun tak semua orang mau belajar. Di antara mereka malah mengajukan alasan-alasan yang tak wajar.
Saya harap, Anda tidak seperti itu. Happy learning!
Kutipan Motivasi, Motivator Korporat, Motivasi Hidup, Motivasi Kerja di BUMN, Motivasi Kerja di Kementerian,
Bukan sekadar belajar. Sebisanya belajarlah dari yang terbaik, bukan yang terkenal. Sebagai motivator, itulah pesan saya. Percayalah, akan beda hasil dan dampaknya.
Gimana dengan biaya belajar? Layaknya sekolah dan kuliah, kita mengeluarkan uang untuk itu. Demikian pula untuk seminar dan training. Sebenarnya tak perlu dipermasalahkan.
Saya pribadi 2X seminggu duduk sebagai peserta, belajar. Ini rutin saya lakukan, sudah sekian tahun. Kadang sampai berangkat ke luar negeri, demi belajar. Pernah juga belajar langsung dengan Richard Branson dan Yusuf Qardhawi. Biangnya biang!
Kalau belajar, rezeki akan lebih mudah untuk dikejar. Kalau belajar, kita akan berdiri dengan lainnya dengan sejajar. Namun tak semua orang mau belajar. Di antara mereka malah mengajukan alasan-alasan yang tak wajar.
Saya harap, Anda tidak seperti itu. Happy learning!
Kutipan Motivasi, Motivator Korporat, Motivasi Hidup, Motivasi Kerja di BUMN, Motivasi Kerja di Kementerian,
Thursday, March 22, 2018
Seminar Motivasi Islam, Seminar Motivasi Indonesia, Seminar Motivasi Islami
Seminar Motivasi Islam, Seminar Motivasi Indonesia, Seminar Motivasi Islami, Info Seminar Motivasi 2018, Info Seminar Motivasi,
Kali ini kita bahas soal bangun awal. Selain menyehatkan tubuh, ternyata juga membuat awet muda. Ya, awet muda. Syeikh Hisyam dari Amerika Serikat, ketika saya temui 2-3 tahun yang lalu, juga menyapa saya, “Anda seperti anak kuliahan.” Hehehe.
Sekarang, kita lihat ibu saya. Saat ini ibu saya sudah berusia 70-an tahun. Tapi alhamdulillah, rambutnya masih hitam, giginya masih utuh, dan bisa membaca tanpa kacamata. Snorkeling dan aerobic pun masih sanggup. Awet? Mungkin bisa dibilang begitu. Apa rahasianya? Entahlah. Satu hal yang pasti, saya dan ibu saya terbiasa bangun sebelum subuh.
Nah, ketika siang, usahakan tidur siang 15 menit. Sebentar. Misal, di jam istirahat. Kalau Anda googling, Anda akan terkaget-kaget. Karena sedemikian banyak manfaat dari tidur siang. Tubuh serasa di-charge kembali.
Bila Anda menganggap uang, bisnis, dan karier sangat penting, yang sebenarnya kesehatan jauh lebih penting. Ini bukan berarti saya selalu sehat. Bukan. Mari kita saling mengingatkan. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Seminar Motivasi Islam, Seminar Motivasi Indonesia, Seminar Motivasi Islami, Info Seminar Motivasi 2018, Info Seminar Motivasi,
Kali ini kita bahas soal bangun awal. Selain menyehatkan tubuh, ternyata juga membuat awet muda. Ya, awet muda. Syeikh Hisyam dari Amerika Serikat, ketika saya temui 2-3 tahun yang lalu, juga menyapa saya, “Anda seperti anak kuliahan.” Hehehe.
Sekarang, kita lihat ibu saya. Saat ini ibu saya sudah berusia 70-an tahun. Tapi alhamdulillah, rambutnya masih hitam, giginya masih utuh, dan bisa membaca tanpa kacamata. Snorkeling dan aerobic pun masih sanggup. Awet? Mungkin bisa dibilang begitu. Apa rahasianya? Entahlah. Satu hal yang pasti, saya dan ibu saya terbiasa bangun sebelum subuh.
Nah, ketika siang, usahakan tidur siang 15 menit. Sebentar. Misal, di jam istirahat. Kalau Anda googling, Anda akan terkaget-kaget. Karena sedemikian banyak manfaat dari tidur siang. Tubuh serasa di-charge kembali.
Bila Anda menganggap uang, bisnis, dan karier sangat penting, yang sebenarnya kesehatan jauh lebih penting. Ini bukan berarti saya selalu sehat. Bukan. Mari kita saling mengingatkan. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Seminar Motivasi Islam, Seminar Motivasi Indonesia, Seminar Motivasi Islami, Info Seminar Motivasi 2018, Info Seminar Motivasi,
Seminar Motivasi April 2018, Seminar Motivasi Semarang, Slide Seminar Motivasi
Seminar Motivasi April 2018, Seminar Motivasi Semarang, Slide Seminar Motivasi, Seminar Motivasi Di Surabaya 2018, Seminar Motivasi Di Semarang,
Dunia, oh dunia.
Sebagai tokoh motivator Indonesia, seorang peserta seminar motivasi pernah menghampiri saya dan bertanya, "Bolehkah kita cinta dunia?"
Pertanyaan ini saya teruskan kepada peserta yang lain. Apa respons mereka? Sebagian mungkin menggeleng, sebagian mungkin mengangguk, sebagian lagi mungkin langsung keluar dari ruangan, hehehe.
Lalu, apa pendapat saya? Menurut saya, yah boleh-boleh saja. Cuma, ada syarat-syaratnya. Sebelum Anda protes, dengarkan saya dulu.
Dan inilah syarat-syaratnya:
- Kita mencintai dunia sewajarnya, tidak berlebihan.
- Kita mencintai dunia, karena Allah, bukan karena yang lain.
- Kita menempatkan Spiritual Love di atas Emotional Love dan Rational Love.
Lebih dari 1000 tahun yang lalu, kitab suci telah menegaskan bahwa dijadikan indah pada mata manusia terhadap wanita, anak, perhiasan, kendaraan, dan properti (QS 3: 14).
Dengan demikian, cinta dunia adalah fitrahnya manusia. Tidak mungkin dihilangkan. Malah kalau dihilangkan, bisa mengundang problema dan dilema. Orangtua, pasangan, dan anak Anda adalah bagian dari dunia.
Tentu saja, Anda boleh dan harus mencintai mereka. Hanya saja, jangan berlebihan. Hendaknya pula, Anda mencintai mereka karena Allah. Sebaliknya, kalaulah sampai kita tidak mencintai mereka, maka surga tidaklah layak bagi kita.
Apa pendapat Anda?
Seminar Motivasi April 2018, Seminar Motivasi Semarang, Slide Seminar Motivasi, Seminar Motivasi Di Surabaya 2018, Seminar Motivasi Di Semarang,
Dunia, oh dunia.
Sebagai tokoh motivator Indonesia, seorang peserta seminar motivasi pernah menghampiri saya dan bertanya, "Bolehkah kita cinta dunia?"
Pertanyaan ini saya teruskan kepada peserta yang lain. Apa respons mereka? Sebagian mungkin menggeleng, sebagian mungkin mengangguk, sebagian lagi mungkin langsung keluar dari ruangan, hehehe.
Lalu, apa pendapat saya? Menurut saya, yah boleh-boleh saja. Cuma, ada syarat-syaratnya. Sebelum Anda protes, dengarkan saya dulu.
Dan inilah syarat-syaratnya:
- Kita mencintai dunia sewajarnya, tidak berlebihan.
- Kita mencintai dunia, karena Allah, bukan karena yang lain.
- Kita menempatkan Spiritual Love di atas Emotional Love dan Rational Love.
Lebih dari 1000 tahun yang lalu, kitab suci telah menegaskan bahwa dijadikan indah pada mata manusia terhadap wanita, anak, perhiasan, kendaraan, dan properti (QS 3: 14).
Dengan demikian, cinta dunia adalah fitrahnya manusia. Tidak mungkin dihilangkan. Malah kalau dihilangkan, bisa mengundang problema dan dilema. Orangtua, pasangan, dan anak Anda adalah bagian dari dunia.
Tentu saja, Anda boleh dan harus mencintai mereka. Hanya saja, jangan berlebihan. Hendaknya pula, Anda mencintai mereka karena Allah. Sebaliknya, kalaulah sampai kita tidak mencintai mereka, maka surga tidaklah layak bagi kita.
Apa pendapat Anda?
Seminar Motivasi April 2018, Seminar Motivasi Semarang, Slide Seminar Motivasi, Seminar Motivasi Di Surabaya 2018, Seminar Motivasi Di Semarang,
Motivator Papan Atas Indonesia, Artikel Motivator Indonesia, Ahli Motivator Indonesia
Motivator Asal Indonesia, Ahli Motivator Indonesia, Artikel Motivator Indonesia, Artis Motivator Indonesia, Motivator Papan Atas Indonesia,
Sudah nonton film Justice League? Saya dan istri sudah menontonnya pada hari pertama.
Jauh-jauh hari sebelumnya, di film Goosebumps telah disampaikan bahwa sebenarnya film itu cuma punya tiga bagian. Pertama, pendahuluan. Kedua, pertengahan. Ketiga, KEJUTAN. Cuma itu.
Justice League, bagi saya, minim kejutannya. Kita tahu dia bakal bangkit. Dan kita juga tahu dia bakal menang dengan mudah. Hampir-hampir tanpa keringat. Bahkan tanpa deg-degan.
Tapi, ini soal selera. Saya tahu persis banyak orang yang tergila-gila dengan Justice League.
Kejutan menjadi sesuatu yang wajib dalam bisnis. Begini. Tak harus dengan produk baru. Namun kita bisa mengejutkan konsumen dengan iklan baru atau endorser baru. Di British Propolis, saya sampai memilih Andre Taulany, Olla Ramlan, dan Gisella sebagai endorser.
Di TK dan SD, saya bersama tim pusat berusaha meng-update materi pengajaran, selalu. Walaupun terkesan sama (begitulah dunia pendidikan), tapi harus ada hal-hal baru dan segar yang kami tawarkan dari waktu ke waktu.
Sudah fitrahnya manusia menyukai kejutan. Dengan cara positif, tentunya. Kalau sampai nabrak tiang listrik, maaf, itu terlalu negatif. Hehehe. Mari selipkan kejutan demi kejutan dalam bisnis kita. Tidak harus mahal. Tidak harus besar-besaran.
Gimana? Anda siap? Sekian dari saya, Motivator Indonesia Ippho Santosa
Motivator Asal Indonesia, Ahli Motivator Indonesia, Artikel Motivator Indonesia, Artis Motivator Indonesia, Motivator Papan Atas Indonesia,
Sudah nonton film Justice League? Saya dan istri sudah menontonnya pada hari pertama.
Jauh-jauh hari sebelumnya, di film Goosebumps telah disampaikan bahwa sebenarnya film itu cuma punya tiga bagian. Pertama, pendahuluan. Kedua, pertengahan. Ketiga, KEJUTAN. Cuma itu.
Justice League, bagi saya, minim kejutannya. Kita tahu dia bakal bangkit. Dan kita juga tahu dia bakal menang dengan mudah. Hampir-hampir tanpa keringat. Bahkan tanpa deg-degan.
Tapi, ini soal selera. Saya tahu persis banyak orang yang tergila-gila dengan Justice League.
Kejutan menjadi sesuatu yang wajib dalam bisnis. Begini. Tak harus dengan produk baru. Namun kita bisa mengejutkan konsumen dengan iklan baru atau endorser baru. Di British Propolis, saya sampai memilih Andre Taulany, Olla Ramlan, dan Gisella sebagai endorser.
Di TK dan SD, saya bersama tim pusat berusaha meng-update materi pengajaran, selalu. Walaupun terkesan sama (begitulah dunia pendidikan), tapi harus ada hal-hal baru dan segar yang kami tawarkan dari waktu ke waktu.
Sudah fitrahnya manusia menyukai kejutan. Dengan cara positif, tentunya. Kalau sampai nabrak tiang listrik, maaf, itu terlalu negatif. Hehehe. Mari selipkan kejutan demi kejutan dalam bisnis kita. Tidak harus mahal. Tidak harus besar-besaran.
Gimana? Anda siap? Sekian dari saya, Motivator Indonesia Ippho Santosa
Motivator Asal Indonesia, Ahli Motivator Indonesia, Artikel Motivator Indonesia, Artis Motivator Indonesia, Motivator Papan Atas Indonesia,
Wednesday, March 21, 2018
Motivator Bisnis Muda, Motivator Bisnis MLM, Motivator Bisnis Muslim
Motivator Bisnis Muda, Motivator Bisnis Mlm, Motivator Bisnis Muslim, Motivator Bisnis Sukses, Sang Motivator Bisnis,
Hindari tayangan-tayangan yang negatif. Misalnya, berita politik yang berpihak, berita kriminal, dan gosip. Ini sekadar tips dari saya.
Kenapa? Begini. Tayangan-tayangan negatif seperti itu akan merusak mood kita dan ujung-ujungnya membatalkan rezeki kita. Apa mau? Nggak mau kan
Termasuk lagu cengeng dan sinetron cengeng. Serotonin di otak bisa berkurang karenanya. Ujung-ujungnya, jadi malas kerja.
Kalaupun perlu juga (contoh, mau update berita politik) baca headline-nya saja. Tak perlu terkuras emosi hanya karena membaca isinya.
Sekian dari saya, Ippho Santosa, salah satu motivator Indonesia. Semoga bermanfaat.
Motivator Bisnis Muda, Motivator Bisnis Mlm, Motivator Bisnis Muslim, Motivator Bisnis Sukses, Sang Motivator Bisnis,
Tuesday, March 20, 2018
Tokoh Motivator Dunia, Tokoh Motivator Indonesia, Training Karyawan
Tokoh Motivator Dunia, Tokoh Motivator Indonesia, Training Karyawan, Training korporat, Training Motivasi,
Sebagai motivator Indonesia, saya berseru, "Sisihkan waktu dan uang untuk belajar. Demi mengundang percepatan." Belajar dari yang terbaik, kalau perlu. Coba-coba sendiri jadinya malah lebih lamaaa dan lebih mahaaal.
Lihatlah pengusaha dan motivator zaman sekarang. Muda-muda, sudah sukses. Kok bisa? Karena mereka mau menyisihkan waktu dan uang untuk belajar. Sekarang giliran kita! Maksud saya, giliran Anda!
Tak bosan-bosannya saya mengingatkan para peserta di seminar motivasi saya, "Belajar, belajar, belajar!"
Kalau belajar, rezeki akan lebih mudah untuk dikejar. Kalau belajar, kita akan berdiri dengan lainnya dengan sejajar. Namun tak semua orang mau belajar. Di antara mereka malah mengajukan alasan-alasan yang tak wajar.
Kita semua sepakat bahwa yang suka beralasan dan bermalasan itu adalah ciri para pecundang. Sepenuh hati saya berharap, Anda menghindarinya. Sekali lagi, menghindarinya. Apa perlu saya ulangi untuk ketiga kalinya?
Dua tahun belajar dan action, insya Allah akan menjadi tahun-tahun yang menentukan atas nasib juga masa depan Anda. Buktikan saja!
Learn, then you earn.
Tokoh Motivator Dunia, Tokoh Motivator Indonesia, Training Karyawan, Training Korporat, Training Motivasi,
Sebagai motivator Indonesia, saya berseru, "Sisihkan waktu dan uang untuk belajar. Demi mengundang percepatan." Belajar dari yang terbaik, kalau perlu. Coba-coba sendiri jadinya malah lebih lamaaa dan lebih mahaaal.
Lihatlah pengusaha dan motivator zaman sekarang. Muda-muda, sudah sukses. Kok bisa? Karena mereka mau menyisihkan waktu dan uang untuk belajar. Sekarang giliran kita! Maksud saya, giliran Anda!
Tak bosan-bosannya saya mengingatkan para peserta di seminar motivasi saya, "Belajar, belajar, belajar!"
Kalau belajar, rezeki akan lebih mudah untuk dikejar. Kalau belajar, kita akan berdiri dengan lainnya dengan sejajar. Namun tak semua orang mau belajar. Di antara mereka malah mengajukan alasan-alasan yang tak wajar.
Kita semua sepakat bahwa yang suka beralasan dan bermalasan itu adalah ciri para pecundang. Sepenuh hati saya berharap, Anda menghindarinya. Sekali lagi, menghindarinya. Apa perlu saya ulangi untuk ketiga kalinya?
Dua tahun belajar dan action, insya Allah akan menjadi tahun-tahun yang menentukan atas nasib juga masa depan Anda. Buktikan saja!
Learn, then you earn.
Tokoh Motivator Dunia, Tokoh Motivator Indonesia, Training Karyawan, Training Korporat, Training Motivasi,
Motivator Penjualan, Motivator Perubahan, Motivator Perusahaan
Motivator Penjualan, Motivator Perubahan, Motivator Perusahaan, Motivator Perusahaan Swasta, Motivator Pilihan
Sebagai motivator, saya sering mengingatkan peserta. Nasihat terbaik.
Anda ngefans sama siapa?
Jason Statham atau Robert Downey Jr?
Justin Bieber atau Tayor Swift?
Ngefans berat?
Sungguh, kelak kita akan dikumpulkan dengan orang-orang yang kita cintai, walaupun kita belum pernah bertemu dengan orang-orang tersebut. Itu pesan guru saya.
Oleh karenanya, pastikan kita mencintai orang-orang yang tepat. Tatkala kita mencintai seseorang, maka kita akan senantiasa menyebut-nyebut namanya. Dengan senang hati pula kita menuruti kata-katanya, juga membelanya.
Dan manakala orang lain menyebut namanya, hati kita langsung bergetar! Itulah tanda-tanda cinta!
Cinta kadang tak perlu diucapkan. Namun terlihat nyata dari sikap kita. Apakah kita sering menyebut-nyebut namanya? Apakah kita menuruti kata-katanya? Begitu terdengar namanya, apakah hati kita langsung bergetar? Kalau ya, inilah motivator terbaik.
Sekali lagi, pastikan kita mencintai orang yang tepat. Maksudnya? Yang mendekatkan kita kepada Yang Maha Kuasa. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Motivator Penjualan, Motivator Perubahan, Motivator Perusahaan, Motivator Perusahaan Swasta, Motivator Pilihan
Sebagai motivator, saya sering mengingatkan peserta. Nasihat terbaik.
Anda ngefans sama siapa?
Jason Statham atau Robert Downey Jr?
Justin Bieber atau Tayor Swift?
Ngefans berat?
Sungguh, kelak kita akan dikumpulkan dengan orang-orang yang kita cintai, walaupun kita belum pernah bertemu dengan orang-orang tersebut. Itu pesan guru saya.
Oleh karenanya, pastikan kita mencintai orang-orang yang tepat. Tatkala kita mencintai seseorang, maka kita akan senantiasa menyebut-nyebut namanya. Dengan senang hati pula kita menuruti kata-katanya, juga membelanya.
Dan manakala orang lain menyebut namanya, hati kita langsung bergetar! Itulah tanda-tanda cinta!
Cinta kadang tak perlu diucapkan. Namun terlihat nyata dari sikap kita. Apakah kita sering menyebut-nyebut namanya? Apakah kita menuruti kata-katanya? Begitu terdengar namanya, apakah hati kita langsung bergetar? Kalau ya, inilah motivator terbaik.
Sekali lagi, pastikan kita mencintai orang yang tepat. Maksudnya? Yang mendekatkan kita kepada Yang Maha Kuasa. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Motivator Penjualan, Motivator Perubahan, Motivator Perusahaan, Motivator Perusahaan Swasta, Motivator Pilihan
Motivator Indonesia Dunia, Motivator Indonesia Favorit, Motivator Indonesia Ippho Santosa
Motivator Indonesia Dunia, Motivator Indonesia Favorit, Motivator Indonesia Ippho Santosa, Motivator Indonesia Islam, Motivator Indonesia Muda,
Di setiap acara, saya berusaha menjadi motivator terbaik. Entah di Indonesia atau di negara lainnya. Dalam artian, saya berusaha mempersembahkan yang terbaik untuk seluruh peserta. Dan inilah pesan saya tentang impian.
Impianmu, sumber semangatmu.
Impianmu, sumber kekuatanmu.
Impianmu, arah langkahmu.
Impianmu, potensi suksesmu.
Disebut impian jika sampai menggetarkan hatimu. Pagi demi pagi, ditunggu-tunggu. Sehingga menjadi penyemangat setiap hari, setiap minggu. Untuk melangkah maju, tak kenal ragu.
Impian yang besar dan luhur, layak diperjuangkan. Bahkan membuat kita bersemangat setiap harinya. Impian yang kecil? Jadinya yah malas-malasan. Tak heran kalau semangat pun turut mengecil.
Motivator-Terbaik-Motivator-Indonesia-Youtube-Motivator-Terkenal
Hebatnya lagi, impian yang besar menarik peluang-peluang besar. Bahkan dipertemukan dengan orang-orang besar. Seperti kebetulan, padahal bukan.
Satu hal lagi. Mereka yang berpikir besar relatif lebih sehat dan lebih bersemangat. Bagi Sang Pencipta, tak ada kerepotan sama sekali untuk mewujudkan impian yang besar. Agar cepat terwujud, gimana caranya? Selaraskan. Terutama dengan orang-orang terdekat. Ya, orang-orang terdekat.
Apapun impian kita, terapkan tips-tips tadi. Tanpa terkecuali. Entah impian naik pangkat, buka usaha, ke Tanah Suci, ke luar negeri, dll. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Motivator Indonesia Dunia, Motivator Indonesia Favorit, Motivator Indonesia Ippho Santosa, Motivator Indonesia Islam, Motivator Indonesia Muda,
Di setiap acara, saya berusaha menjadi motivator terbaik. Entah di Indonesia atau di negara lainnya. Dalam artian, saya berusaha mempersembahkan yang terbaik untuk seluruh peserta. Dan inilah pesan saya tentang impian.
Impianmu, sumber semangatmu.
Impianmu, sumber kekuatanmu.
Impianmu, arah langkahmu.
Impianmu, potensi suksesmu.
Disebut impian jika sampai menggetarkan hatimu. Pagi demi pagi, ditunggu-tunggu. Sehingga menjadi penyemangat setiap hari, setiap minggu. Untuk melangkah maju, tak kenal ragu.
Impian yang besar dan luhur, layak diperjuangkan. Bahkan membuat kita bersemangat setiap harinya. Impian yang kecil? Jadinya yah malas-malasan. Tak heran kalau semangat pun turut mengecil.
Motivator-Terbaik-Motivator-Indonesia-Youtube-Motivator-Terkenal
Hebatnya lagi, impian yang besar menarik peluang-peluang besar. Bahkan dipertemukan dengan orang-orang besar. Seperti kebetulan, padahal bukan.
Satu hal lagi. Mereka yang berpikir besar relatif lebih sehat dan lebih bersemangat. Bagi Sang Pencipta, tak ada kerepotan sama sekali untuk mewujudkan impian yang besar. Agar cepat terwujud, gimana caranya? Selaraskan. Terutama dengan orang-orang terdekat. Ya, orang-orang terdekat.
Apapun impian kita, terapkan tips-tips tadi. Tanpa terkecuali. Entah impian naik pangkat, buka usaha, ke Tanah Suci, ke luar negeri, dll. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Motivator Indonesia Dunia, Motivator Indonesia Favorit, Motivator Indonesia Ippho Santosa, Motivator Indonesia Islam, Motivator Indonesia Muda,
Monday, March 19, 2018
Seminar Motivasi Pengembangan Diri, Seminar Motivasi Kerja, Seminar Motivasi Keluarga
Seminar Motivasi Tung Desem Waringin, Dvd Seminar Motivasi, Seminar Motivasi Pengembangan Diri, Seminar Motivasi Kerja, Seminar Motivasi Keluarga,
Bayangkan Anda jadi atasan dan punya banyak bawahan.
Saya mau tanya. Siapa yang lebih Anda sukai? Bawahan yang bekerja keras? Atau bawahan yang malas? Hm, sampai di sini sepertinya saya bisa menebak jawaban Anda. Demikian pula Sang Pencipta, menyukai hamba yang bekerja keras!
Rajin, nggak jaminan sukses. Itu dalih mereka. Dan ini jawaban saya, "Rajin, nggak jaminan sukses. Apalagi bermalasan dan beralasan."
Betul sekali, DIA Maha Pengasih. Semua dikasih. Namun ada perbedaan... Yang males aja dikasih, apalagi yang rajin. Dan pastinya, beda apa-apa yang dikasih... Betul apa betul?
Satu hal lagi, Allah menyukai muslim yang itqan. Maksudnya? Bekerja sepenuh hati serta ada hasil dan manfaatnya. Bukan sekadar kerja. Bukan sekadar sibuk.
Sekali lagi, ini adalah analogi. Misal, orangtua saja sayang kepada anaknya, apalagi Sang Pencipta kepada hamba-Nya. Apakah sama antara Sang Pencipta dan orangtua? Jelas, nggak sama. Anak-anak TK pun tahu itu tidak sama. Yang beginian namanya analogi agar kita semua lebih mudah untuk memahami dan menghayati.
Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Seminar Motivasi Tung Desem Waringin, Dvd Seminar Motivasi, Seminar Motivasi Pengembangan Diri, Seminar Motivasi Kerja, Seminar Motivasi Keluarga,
Bayangkan Anda jadi atasan dan punya banyak bawahan.
Saya mau tanya. Siapa yang lebih Anda sukai? Bawahan yang bekerja keras? Atau bawahan yang malas? Hm, sampai di sini sepertinya saya bisa menebak jawaban Anda. Demikian pula Sang Pencipta, menyukai hamba yang bekerja keras!
Rajin, nggak jaminan sukses. Itu dalih mereka. Dan ini jawaban saya, "Rajin, nggak jaminan sukses. Apalagi bermalasan dan beralasan."
Betul sekali, DIA Maha Pengasih. Semua dikasih. Namun ada perbedaan... Yang males aja dikasih, apalagi yang rajin. Dan pastinya, beda apa-apa yang dikasih... Betul apa betul?
Satu hal lagi, Allah menyukai muslim yang itqan. Maksudnya? Bekerja sepenuh hati serta ada hasil dan manfaatnya. Bukan sekadar kerja. Bukan sekadar sibuk.
Sekali lagi, ini adalah analogi. Misal, orangtua saja sayang kepada anaknya, apalagi Sang Pencipta kepada hamba-Nya. Apakah sama antara Sang Pencipta dan orangtua? Jelas, nggak sama. Anak-anak TK pun tahu itu tidak sama. Yang beginian namanya analogi agar kita semua lebih mudah untuk memahami dan menghayati.
Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Seminar Motivasi Di Bali, Seminar Motivasi Malaysia, Seminar Motivasi Malang
Seminar Motivasi Di Bali, Seminar Motivasi Bsi, Seminar Motivasi Bsi 2018, Seminar Motivasi Malaysia, Seminar Motivasi Malang 2018,
Suatu hari Donald Trump mengundang Richard Branson. Kita semua sama-sama tahu, kedua-duanya termasuk dalam 500 orang terkaya di dunia. Sangat berpengaruh. Singkat cerita, Trump dan Branson pun berjumpa empat mata. Ya, ini kisah nyata.
Salah satu ucapan Trump yang diingat-ingat oleh Branson adalah, "Saya akan menghabiskan sisa umur saya untuk menghancurkan lima orang." Duh, ini soal dendam. Sama sekali nggak baik. Branson pun berusaha menasehati Trump, tapi sepertinya nasehat itu tidak digubris oleh Trump.
Ya, Trump mendendam terhadap lima orang. Dan ketika debat capres Amerika dengan Hillary, terlihat juga wajah dan ucapan mendendam dari Trump. Tidak simpatik.
Adalah 3D yang bisa menghalangi rezeki dan menutupi potensi. Bahkan juga bisa merusak kesehatan. Ya, merusak kesehatan. Apa saja 3D itu? Dengki, Dongkol, Dendam.
Sebaliknya, lapang hati dan memaafkan, seperti dilansir Mayo Clinic dan Telegraph, terbukti menyehatkan. Manfaatnya, antara lain, terhindar dari penyakit tekanan darah tinggi. Benarkah sampai seperti itu? Ya, benar.
Para peneliti dari University of California, San Diego, menemukan bahwa orang-orang yang mampu mengelola amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain, cenderung lebih rendah risikonya mengalami lonjakan tekanan darah.
Sekiranya kita sadar bahwa dendam itu berdampak buruk terhadap rezeki dan kesehatan kita, tentulah kita akan membuang jauh-jauh sikap negatif ini. Kita pun semakin berhati-hati karena dendam ternyata juga memberangus amal-amal alias membuat hangus amal-amal. Ngeri.
Kesimpulannya, kalau lapang hati, akan lapang rezeki. Kalau sempit hati, akan sempit rezeki. Pilih mana? Saya yakin Anda akan menjatuhkan pilihan pada sikap yang memberdayakan masa depan Anda.
Alhamdulillah saya ditakdirkan bertemu kedua-duanya, Trump dan Branson, dalam dua kesempatan terpisah. Sempat ngobrol juga. Jujur saja, saya lebih setuju dengan pendapat Branson ketimbang Trump. Buat apa mendendam?
Sekian dari saya, Ippho Santosa. Semoga berkah berlimpah!
Seminar Motivasi Di Bali, Seminar Motivasi Bsi, Seminar Motivasi Bsi 2018, Seminar Motivasi Malaysia, Seminar Motivasi Malang 2018,
Suatu hari Donald Trump mengundang Richard Branson. Kita semua sama-sama tahu, kedua-duanya termasuk dalam 500 orang terkaya di dunia. Sangat berpengaruh. Singkat cerita, Trump dan Branson pun berjumpa empat mata. Ya, ini kisah nyata.
Salah satu ucapan Trump yang diingat-ingat oleh Branson adalah, "Saya akan menghabiskan sisa umur saya untuk menghancurkan lima orang." Duh, ini soal dendam. Sama sekali nggak baik. Branson pun berusaha menasehati Trump, tapi sepertinya nasehat itu tidak digubris oleh Trump.
Ya, Trump mendendam terhadap lima orang. Dan ketika debat capres Amerika dengan Hillary, terlihat juga wajah dan ucapan mendendam dari Trump. Tidak simpatik.
Adalah 3D yang bisa menghalangi rezeki dan menutupi potensi. Bahkan juga bisa merusak kesehatan. Ya, merusak kesehatan. Apa saja 3D itu? Dengki, Dongkol, Dendam.
Sebaliknya, lapang hati dan memaafkan, seperti dilansir Mayo Clinic dan Telegraph, terbukti menyehatkan. Manfaatnya, antara lain, terhindar dari penyakit tekanan darah tinggi. Benarkah sampai seperti itu? Ya, benar.
Para peneliti dari University of California, San Diego, menemukan bahwa orang-orang yang mampu mengelola amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain, cenderung lebih rendah risikonya mengalami lonjakan tekanan darah.
Sekiranya kita sadar bahwa dendam itu berdampak buruk terhadap rezeki dan kesehatan kita, tentulah kita akan membuang jauh-jauh sikap negatif ini. Kita pun semakin berhati-hati karena dendam ternyata juga memberangus amal-amal alias membuat hangus amal-amal. Ngeri.
Kesimpulannya, kalau lapang hati, akan lapang rezeki. Kalau sempit hati, akan sempit rezeki. Pilih mana? Saya yakin Anda akan menjatuhkan pilihan pada sikap yang memberdayakan masa depan Anda.
Alhamdulillah saya ditakdirkan bertemu kedua-duanya, Trump dan Branson, dalam dua kesempatan terpisah. Sempat ngobrol juga. Jujur saja, saya lebih setuju dengan pendapat Branson ketimbang Trump. Buat apa mendendam?
Sekian dari saya, Ippho Santosa. Semoga berkah berlimpah!
Seminar Motivasi Di Bali, Seminar Motivasi Bsi, Seminar Motivasi Bsi 2018, Seminar Motivasi Malaysia, Seminar Motivasi Malang 2018,
Trainer Motivator Termuda Di Indonesia, Seminar Motivasi, Seminar Motivasi 2018
Trainer Motivator Islami, Motivator Dan Trainer Termuda Indonesia, Trainer Motivator Termuda Di Indonesia, Seminar Motivasi, Seminar Motivasi 2018,
Haruskah kaya? Tidak juga.
Tapi, tidak dapat dipungkiri, dengan kekayaan, banyak hal yang bisa kita lakukan. Jadi, tak ada masalah dengan harta yang banyak. Asalkan jelas dari mana dan ke mana-nya.
"Berjuanglah dengan harta dan jiwa," demikian perintah-Nya. Perhatikan, kata 'harta' diletakkan di depan. Begitulah keutamaan harta. Primer, bukan sekunder.
Membangun sekolah, membangun rumah sakit, membangun rumah ibadah, haji, umrah, akikah, kurban, sedekah, zakat, wakaf, dan ekonomi syariah, semuanya memerlukan #harta. Betul apa betul?
Maka, jangan tabu terhadap harta. Biasa saja. Boleh-boleh saja didapatkan dalam jumlah yang banyak. Asalkan jelas dari mana dan ke mana-nya. Semoga kita semua dimampukan. Amin.
Si kaya yang soleh dan si miskin yang soleh, dua-duanya sama-sama mulia. Tapi, kemungkinan besar, si kaya yang soleh bisa melakukan banyak hal seperti membangun rumah ibadah, menghajikan, mengumrahkan, dll. Ya, kemungkinan besar manfaatnya jauuuh lebih besar.
Pada akhirnya, kuncinya terletak di niat. Kalau kaya, mau ngapain? Jawaban kita sangat menentukan apakah kita akan menjadi si kaya yang benar atau tidak, si kaya yang diridhai Allah atau tidak.
Semoga manfaat. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Trainer Motivator Islami, Motivator Dan Trainer Termuda Indonesia, Trainer Motivator Termuda Di Indonesia, Seminar Motivasi, Seminar Motivasi 2018,
Haruskah kaya? Tidak juga.
Tapi, tidak dapat dipungkiri, dengan kekayaan, banyak hal yang bisa kita lakukan. Jadi, tak ada masalah dengan harta yang banyak. Asalkan jelas dari mana dan ke mana-nya.
"Berjuanglah dengan harta dan jiwa," demikian perintah-Nya. Perhatikan, kata 'harta' diletakkan di depan. Begitulah keutamaan harta. Primer, bukan sekunder.
Membangun sekolah, membangun rumah sakit, membangun rumah ibadah, haji, umrah, akikah, kurban, sedekah, zakat, wakaf, dan ekonomi syariah, semuanya memerlukan #harta. Betul apa betul?
Maka, jangan tabu terhadap harta. Biasa saja. Boleh-boleh saja didapatkan dalam jumlah yang banyak. Asalkan jelas dari mana dan ke mana-nya. Semoga kita semua dimampukan. Amin.
Si kaya yang soleh dan si miskin yang soleh, dua-duanya sama-sama mulia. Tapi, kemungkinan besar, si kaya yang soleh bisa melakukan banyak hal seperti membangun rumah ibadah, menghajikan, mengumrahkan, dll. Ya, kemungkinan besar manfaatnya jauuuh lebih besar.
Pada akhirnya, kuncinya terletak di niat. Kalau kaya, mau ngapain? Jawaban kita sangat menentukan apakah kita akan menjadi si kaya yang benar atau tidak, si kaya yang diridhai Allah atau tidak.
Semoga manfaat. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Trainer Motivator Islami, Motivator Dan Trainer Termuda Indonesia, Trainer Motivator Termuda Di Indonesia, Seminar Motivasi, Seminar Motivasi 2018,
Thursday, March 15, 2018
Seminar Motivasi Diri, Seminar Motivasi Nasional, Seminar Motivasi Untuk Karyawan
Seminar Motivasi Diri, Seminar Motivasi Nasional, Seminar Motivasi Untuk Karyawan, Seminar Motivasi Untuk Remaja, Seminar Motivasi Pelajar,
Membawakan seminar motivasi pekerja atau seminar motivasi karyawan memerlukan pendekatan tersendiri.
Ada pula yang menyebutnya seminar motivasi kerja. Biasanya, yang dibahas lebih pada produktivitas kerja dan etos kerja, lalu dikemas dalam bentuk in-house seminar atau in-house training.
Bagi organisasi, ini bagian dari pelatihan dan pengembangan SDM.
Seminar motivasi bisnis atau seminar motivasi wirausaha, tentu saja memerlukan pendekatan yang berbeda.
Mengelola produksi dan penjualan dalam skala UKM, biasanya itulah yang sering dibahas, dikemas dalam bentuk public seminar. Dari segi skala, kadang berupa seminar nasional, kadang berupa seminar internasional.
Sekali lagi, kedua-duanya berbeda walaupun sama-sama seminar motivasi diri atau seminar motivasi sukses.
Perlu digarisbawahi, isinya bukan sekadar seruan-seruan semangat, melainkan juga inspirasi demi inspirasi dan hal-hal teknis dalam mencapai sesuatu. Maka muncullah berbagai tema lainnya, seperti seminar perubahan, seminar penjualan, seminar otak kanan, seminar pencapaian target, dan lain-lain.
Menjadi pembicara seminar atau motivator Indonesia, sudah menjadi passion bagi Ippho Santosa, bukan sekadar profesi. Ia berusaha menjadi salah satu motivator terbaik atau pembicara terbaik di negeri ini.
Dengan izin Yang Maha Kuasa, sekitar satu juta alumni seminar sudah membuktikan itu, bahkan seminarnya telah menembus belasan negara di empat benua.
Buku-bukunya telah terjual satu juta eksemplar dan hanya dua motivator di Indonesia yang telah melampaui angka itu, yakni Ippho Santosa dan Ary Ginanjar.
Di Indonesia, yang sering mengundang Ippho Santosa adalah kementerian dan BUMN. Untuk mengundang beliau sebagai motivator Indonesia dalam in-house seminar atau in-house training, SMS 0812-704-9090.
Seminar Motivasi Diri, Seminar Motivasi Nasional, Seminar Motivasi Untuk Karyawan, Seminar Motivasi Untuk Remaja, Seminar Motivasi Pelajar,
Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Trainer
Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Trainer, Personal Trainer Motivator, Trainer Motivator Indonesia,
Di seminar motivasi kadang saya bertanya. Anda sudah menikah? Punya saudara yang belum menikah? Jones? Jomblo? Benarkah itu jelek? Hehehe.
Ternyata nggak juga. Sebuah studi dari Journal of Social and Personal Relationships menemukan bahwa orang yang menjomblo bukanlah sosok kesepian seperti anggapan orang selama ini.
Anda-Anda yang jomblo pasti bersemangat sekali membaca riset ini, hehehe. Di-share juga boleh. Riset tadi dihelat oleh peneliti Natalia Sarkisian dan Naomi Gerstel. Hasilnya, orang yang berstatus lajang memiliki kehidupan sosial yang lebih baik ketimbang pasangan yang telah menikah.
Kok bisa? Ya, bisa. Orang yang berstatus lajang lebih mampu bersosialisasi dengan baik terhadap teman, tetangga, orangtua, dan saudara kandung ketimbang orang seusianya yang telah menikah
Menikah? Bahagia. Belum menikah? Tetap bahagia. Anggap saja ini kesempatan untuk memantaskan diri. Niatkan dan ikhtiarkan sungguh-sungguh. Bagaimanapun menikah itu amazing dan pasangan adalah motivator top, karena selalu menyemangati kita.
Demikian pesan saya, Ippho Santosa, sebagai motivator Indonesia dan penulis 7 Keajaiban Rezeki.
Di seminar motivasi kadang saya bertanya. Anda sudah menikah? Punya saudara yang belum menikah? Jones? Jomblo? Benarkah itu jelek? Hehehe.
Ippho Santosa bersama James Gwe dan Tung Desem Waringin |
Ternyata nggak juga. Sebuah studi dari Journal of Social and Personal Relationships menemukan bahwa orang yang menjomblo bukanlah sosok kesepian seperti anggapan orang selama ini.
Anda-Anda yang jomblo pasti bersemangat sekali membaca riset ini, hehehe. Di-share juga boleh. Riset tadi dihelat oleh peneliti Natalia Sarkisian dan Naomi Gerstel. Hasilnya, orang yang berstatus lajang memiliki kehidupan sosial yang lebih baik ketimbang pasangan yang telah menikah.
Kok bisa? Ya, bisa. Orang yang berstatus lajang lebih mampu bersosialisasi dengan baik terhadap teman, tetangga, orangtua, dan saudara kandung ketimbang orang seusianya yang telah menikah
Menikah? Bahagia. Belum menikah? Tetap bahagia. Anggap saja ini kesempatan untuk memantaskan diri. Niatkan dan ikhtiarkan sungguh-sungguh. Bagaimanapun menikah itu amazing dan pasangan adalah motivator top, karena selalu menyemangati kita.
Demikian pesan saya, Ippho Santosa, sebagai motivator Indonesia dan penulis 7 Keajaiban Rezeki.
Motivator Perusahaan, Motivator Untuk Perusahaan, Motivator Trainer, Personal Trainer Motivator, Trainer Motivator Indonesia,
Motivator Untuk Marketing, Motivator Untuk Asuransi, Motivator Untuk Anak Muda
Motivator Untuk Masa Depan, Motivator Untuk Marketing, Motivator Untuk Menjadi Sukses, Motivator Untuk Asuransi, Motivator Untuk Anak Muda,
Anda karyawan?
Atau punya karyawan?
Sebagai motivator Indonesia, saya mengajak Anda untuk membaca ini…
Semua orang tahu 'Kerja Itu Ibadah' (Work with Worship).
- Bukankah dengan bekerja, ia mencukupi dirinya sendiri, sehingga menjaga dirinya dari meminta-minta.
- Bukankah dengan bekerja, ia mencukupi keluarga inti dan membantu keluarga besar.
- Bukankah dengan bekerja, ia berusaha menjadi teladan terbaik bagi anak-anaknya.
- Bukankah dengan bekerja, ia berusaha untuk jujur dan gigih, agar menjadi amal jariyah bagi orangtua dan guru-gurunya.
- Bukankah dengan bekerja, ia menjalankan perannya sebagai khalifah, di mana ia pantang menyia-nyiakan potensi dan pantang berbuat kerusakan.
- Kerja itu ibadah, dakwah, amanah, anugerah, kehormatan, pelayanan, panggilan, aktualisasi, potensi, dan seni. Setidaknya, ada sepuluh makna. Dan inilah kelebihan kita, karena literatur Barat tidak mengenal konsep kerja sebagai ibadah.
Ya, kerja itu ibadah. Demikian pula bisnis dan kuliah, itu semua ibadah. Asalkan niatnya dan caranya benar. Lantas, bagaimana dengan falsafah ‘kerja kerja kerja’? Boleh. Asalkan diiringi dengan 'Berkah Berkah Berkah'.
Motivator Untuk Masa Depan, Motivator Untuk Marketing, Motivator Untuk Menjadi Sukses, Motivator Untuk Asuransi, Motivator Untuk Anak Muda,
Tuesday, March 13, 2018
Motivator Terkenal Di Indonesia, Motivator Untuk Karyawan, Motivator Untuk Seminar
Motivator Terbaik Di Dunia, Motivator Terkenal Di Indonesia, Motivator Yang Terkenal Didunia, Motivator Yang Terkenal Di Indonesia, Motivator Untuk Karyawan,
Prof Mahfud MD dulu pernah ngetwit, “Di Indonesia banyak orang Islam tapi perilakunya kurang islami. Di New Zealand hampir-hampir tidak ada orang Islam tapi perilakunya islami.” Kurang-lebih begitu bunyinya.
Twit ini merespons hasil penelitian Prof Hossein Askari yang menempatkan New Zealand sebagai negara paling islami di dunia. Artinya, nilai-nilai Islam yang universal seperti kejujuran, kesetaraan, kebersihan, pembelajaran dll diterapkan dengan sangat baik di sana.
Hasil penelitian ini juga pernah dibahas oleh Anies Baswedan, salah satu menteri kita.
Kita kadang prihatin, negeri-negeri muslim yang kaya sumber daya alam sering sekali abai dan lalai dengan ilmu. Kuliah, malas. Riset, malas. Menulis, malas. Membaca, malas. Sehingga untuk urusan riset-riset dan buku-buku, kita hampir-hampir selalu menginduk ke Barat. Padahal Islam sangat memuliakan ilmu.
Ngomong-ngomong Anda tahu:
- Siapa mentornya Soekarno?
- Siapa mentornya Tan Malaka?
- Siapa mentornya M. Natsir?
Ternyata orangnya yang sama. Siapakah orang hebat itu? Dialah HOS Tjokroaminoto, gurunya para pendiri bangsa, yang juga perintis Serikat Dagang Islam. Perihal HOS Tjokroaminoto sebagai mentor ini diingatkan kembali oleh Anies Baswedan sewaktu mengundang 20-an profesional dan motivator, salah satunya saya.
Ya, mentor itu gudangnya ilmu.
Di seminar-seminar sering saya sampaikan bahwa Nabi Muhammad saja punya mentor. Ini beneran. Untuk urusan bisnis, yang menjadi mentor adalah pamannya. Untuk urusan agama, yang menjadi mentor adalah Malaikat Jibril. Boleh dibilang, mentor adalah pihak yang bisa membimbing kita menuju impian kita, karena dia lebih dahulu mencapainya dan dia bisa mengajarkan cara-cara mencapainya.
Ada orang yang bisa mencapai, namun tidak bisa mengajar. Sebaliknya, ada orang yang bisa mengajar, namun belum pernah mencapai. Kedua-duanya perlu. Sekiranya kita harus mengorbankan waktu dan uang demi mendekati sang mentor, yah keluarkan saja. Saya pun begitu, dari dulu sampai sekarang. Hasil akhirnya, malah menghemat waktu dan uang saya. Karena saya tahu persis, coba-coba sendiri jauh lebih lama dan jauh lebih mahal.
Belajarlah. Cari ilmu. Cari mentor. Mudah-mudahan nasib kita membaik. Sekian dari saya, Ippho Santosa. Share ya.
Motivator Terbaik Di Dunia, Motivator Terkenal Di Indonesia, Motivator Yang Terkenal Didunia, Motivator Yang Terkenal Di Indonesia, Motivator Untuk Karyawan,
Prof Mahfud MD dulu pernah ngetwit, “Di Indonesia banyak orang Islam tapi perilakunya kurang islami. Di New Zealand hampir-hampir tidak ada orang Islam tapi perilakunya islami.” Kurang-lebih begitu bunyinya.
Twit ini merespons hasil penelitian Prof Hossein Askari yang menempatkan New Zealand sebagai negara paling islami di dunia. Artinya, nilai-nilai Islam yang universal seperti kejujuran, kesetaraan, kebersihan, pembelajaran dll diterapkan dengan sangat baik di sana.
Hasil penelitian ini juga pernah dibahas oleh Anies Baswedan, salah satu menteri kita.
Kita kadang prihatin, negeri-negeri muslim yang kaya sumber daya alam sering sekali abai dan lalai dengan ilmu. Kuliah, malas. Riset, malas. Menulis, malas. Membaca, malas. Sehingga untuk urusan riset-riset dan buku-buku, kita hampir-hampir selalu menginduk ke Barat. Padahal Islam sangat memuliakan ilmu.
Ngomong-ngomong Anda tahu:
- Siapa mentornya Soekarno?
- Siapa mentornya Tan Malaka?
- Siapa mentornya M. Natsir?
Ternyata orangnya yang sama. Siapakah orang hebat itu? Dialah HOS Tjokroaminoto, gurunya para pendiri bangsa, yang juga perintis Serikat Dagang Islam. Perihal HOS Tjokroaminoto sebagai mentor ini diingatkan kembali oleh Anies Baswedan sewaktu mengundang 20-an profesional dan motivator, salah satunya saya.
Ya, mentor itu gudangnya ilmu.
Di seminar-seminar sering saya sampaikan bahwa Nabi Muhammad saja punya mentor. Ini beneran. Untuk urusan bisnis, yang menjadi mentor adalah pamannya. Untuk urusan agama, yang menjadi mentor adalah Malaikat Jibril. Boleh dibilang, mentor adalah pihak yang bisa membimbing kita menuju impian kita, karena dia lebih dahulu mencapainya dan dia bisa mengajarkan cara-cara mencapainya.
Ada orang yang bisa mencapai, namun tidak bisa mengajar. Sebaliknya, ada orang yang bisa mengajar, namun belum pernah mencapai. Kedua-duanya perlu. Sekiranya kita harus mengorbankan waktu dan uang demi mendekati sang mentor, yah keluarkan saja. Saya pun begitu, dari dulu sampai sekarang. Hasil akhirnya, malah menghemat waktu dan uang saya. Karena saya tahu persis, coba-coba sendiri jauh lebih lama dan jauh lebih mahal.
Belajarlah. Cari ilmu. Cari mentor. Mudah-mudahan nasib kita membaik. Sekian dari saya, Ippho Santosa. Share ya.
Motivator Terbaik Di Dunia, Motivator Terkenal Di Indonesia, Motivator Yang Terkenal Didunia, Motivator Yang Terkenal Di Indonesia, Motivator Untuk Karyawan,
Motivator Luar Negeri, Motivator Leadership Indonesia, Motivator Leadership
Motivator Kesehatan, Motivator Keuangan Indonesia, Motivator Luar Negeri, Motivator Leadership Indonesia, Motivator Leadership,
Profesi dan posisi guru itu menyenangkan. Setidaknya, membuat Anda awet muda (karena selalu berinteraksi dengan manusia), senantiasa dikenang, dan sarat amal jariyah.
Saya pribadi berusaha menghubungi bahkan menemui guru-guru yang pernah mengajar saya. Karena teramat besar jasa mereka kepada saya. Begitulah, jasa mereka selalu dikenang.
Sebenarnya saya pun seorang guru. Itulah takdir saya. Hanya saja, predikatnya sedikit berbeda. Namanya motivator. Kedengaran lebih keren ya? Hehehe, sama saja.
Dengan izin Allah, saya pernah berseminar di Tokyo Institute of Technology, Osaka University, KAIST (Korea), Australian National University, Melbourne University, Curtin University, Queensland University, dan Al-Azhar University (Mesir). Mengajar.
Kenapa saya mengajar? Pertama, berinteraksi dengan manusia. Jangan salah, tidak semua profesi berinteraksi intens dengan manusia. Kedua, sarat dengan amal jariyah. Dan masih banyak alasan lainnya.
Sekiranya kita bukan guru, yah nggak apa-apa. Namun tetaplah melibatkan diri dalam kegiatan keilmuan. Misalnya, sebagai donatur di sekolah, donatur di pesantren, peneliti, dan lain-lain. Buat apa? Yah itu tadi, meraih amal jariyah.
Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Motivator Kesehatan, Motivator Keuangan Indonesia, Motivator Luar Negeri, Motivator Leadership Indonesia, Motivator Leadership,
Profesi dan posisi guru itu menyenangkan. Setidaknya, membuat Anda awet muda (karena selalu berinteraksi dengan manusia), senantiasa dikenang, dan sarat amal jariyah.
Saya pribadi berusaha menghubungi bahkan menemui guru-guru yang pernah mengajar saya. Karena teramat besar jasa mereka kepada saya. Begitulah, jasa mereka selalu dikenang.
Sebenarnya saya pun seorang guru. Itulah takdir saya. Hanya saja, predikatnya sedikit berbeda. Namanya motivator. Kedengaran lebih keren ya? Hehehe, sama saja.
Dengan izin Allah, saya pernah berseminar di Tokyo Institute of Technology, Osaka University, KAIST (Korea), Australian National University, Melbourne University, Curtin University, Queensland University, dan Al-Azhar University (Mesir). Mengajar.
Kenapa saya mengajar? Pertama, berinteraksi dengan manusia. Jangan salah, tidak semua profesi berinteraksi intens dengan manusia. Kedua, sarat dengan amal jariyah. Dan masih banyak alasan lainnya.
Sekiranya kita bukan guru, yah nggak apa-apa. Namun tetaplah melibatkan diri dalam kegiatan keilmuan. Misalnya, sebagai donatur di sekolah, donatur di pesantren, peneliti, dan lain-lain. Buat apa? Yah itu tadi, meraih amal jariyah.
Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Motivator Kesehatan, Motivator Keuangan Indonesia, Motivator Luar Negeri, Motivator Leadership Indonesia, Motivator Leadership,
Labels:
Motivator Kesehatan,
Motivator Keuangan Indonesia,
Motivator Leadership,
Motivator Leadership Indonesia,
Motivator Luar Negeri,
Motivator Terbaik,
Motivator Terbaik Indonesia,
Motivator Termudah Di Indonesia
Location:
Depok, Depok City, West Java, Indonesia
Motivator Dunia Terbaik, Motivator Hebat Dunia, Motivator Hebat
Motivator Di Bandung, Motivator Dunia Terbaik, Motivator Hebat Dunia, Motivator Hebat, Motivator Jogja,
Anda punya usaha? Sudah punya tim?
Sebagai entrepreneur, kita sama-sama tahu, tidak mudah memilih orang dan menyusun tim. Apalagi yang bisa perform dan memuaskan semua pihak. Tantangan memilih orang ini berlaku dalam apa saja, termasuk dalam dunia penjualan.
Apa tips dari saya? Pertama, amat penting untuk mengetahui internal needs dari kita (sebagai entrepreneur). Nah, dari needs inilah kemudian kita bergerak. Mencari orang dengan sifat dan skill yang tepat.
Kenapa saya menyebut sifat di sini? Ya memang begitu. Soalnya sifat itu lebih bertahan lama daripada skill. Misal skill-nya hebat, tapi ketika bekerjasama belum tentu sifatnya cocok dengan Anda dan tim Anda.
Selanjutnya? Jangan terburu-buru dalam menyusun tim. Sekali lagi, jangan terburu-buru. Orang yang tepat biasanya tidak mudah ditemukan. Perlu waktu.
Semoga kita semua dipertemukan dengan tim yang tepat. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Motivator Di Bandung, Motivator Dunia Terbaik, Motivator Hebat Dunia, Motivator Hebat, Motivator Jogja,
Anda punya usaha? Sudah punya tim?
Sebagai entrepreneur, kita sama-sama tahu, tidak mudah memilih orang dan menyusun tim. Apalagi yang bisa perform dan memuaskan semua pihak. Tantangan memilih orang ini berlaku dalam apa saja, termasuk dalam dunia penjualan.
Apa tips dari saya? Pertama, amat penting untuk mengetahui internal needs dari kita (sebagai entrepreneur). Nah, dari needs inilah kemudian kita bergerak. Mencari orang dengan sifat dan skill yang tepat.
Kenapa saya menyebut sifat di sini? Ya memang begitu. Soalnya sifat itu lebih bertahan lama daripada skill. Misal skill-nya hebat, tapi ketika bekerjasama belum tentu sifatnya cocok dengan Anda dan tim Anda.
Selanjutnya? Jangan terburu-buru dalam menyusun tim. Sekali lagi, jangan terburu-buru. Orang yang tepat biasanya tidak mudah ditemukan. Perlu waktu.
Semoga kita semua dipertemukan dengan tim yang tepat. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Motivator Di Bandung, Motivator Dunia Terbaik, Motivator Hebat Dunia, Motivator Hebat, Motivator Jogja,
Labels:
Motivator Di Bandung,
Motivator Dunia Terbaik,
Motivator Hebat,
Motivator Hebat Dunia,
Motivator Jakarta,
Motivator Jawa Timur,
Motivator Jogja,
Motivator Kehidupan,
Motivator Kerja,
Motivator Keuangan
Location:
Depok, Depok City, West Java, Indonesia
Monday, March 12, 2018
Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Indonesia Termuda, Motivator Indonesia Asia
Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Indonesia Termuda, Motivator Indonesia Asia
Malam itu saya sempat ngobrol ringan sama Arie Untung dan Mario Irwinsyah. Tentang bisnis. Alhamdulillah, masing-masing kita punya bisnis dan menaruh minat yang besar pada bisnis.
Anda dan saya sama-sama tahu bahwa memulai bisnis saat ini semakin mudah. Tapi ingat, kalau serba mudah, maka pesaing juga merasakan hal yang sama. Serba mudah. Itu artinya, persaingan pun semakin sengit.
Lantas, bagaimana peranan socmed seperti FB dan IG pada bisnis? Socmed tidak lagi dipandang sebelah mata. FB dan IG tidak lagi dianggap enteng. Anda dan saya sama-sama maklum, betapa besarnya peran teknologi pada bisnis selama 1 dekade terakhir.
Suka atau tidak suka, Facebook (FB) adalah tempat berkumpulnya user yang paling besar. Kalau Instagram (IG)? Tempat berkumpulnya user yang paling prospek. Kedua-duanya perlu kita kuasai, bukan sekadar tahu. Right?
"Instagram merupakan alat pemasaran yang sangat efektif bagi perusahaan untuk mengenalkan produknya. Selebriti juga memperhitungkan akun mereka secara efektif," ungkap HopperHQ.
HopperHQ juga menyampaikan betapa Instagram punya banyak user, menuju satu miliar user aktif di dunia setiap bulan. Itu sama saja Instagram menjadi media pengiklan yang efektif. Apalagi user-nya lebih berdaya beli.
Maka, tak ada salahnya kalau kita mempelajari ilmu Facebook dan Instagram lebih dalam lagi, terutama buat bisnis. Apalagi orang perkotaan memegang handphone-nya 3 sampai 5 jam sehari. Think.
Jangan sampai kita hanya menghabiskan waktu di socmed, tapi tidak menghasilkan apa-apa kecuali jumlah like dan share. Sekali lagi, think. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Semoga berkah berlimpah.
Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Indonesia Termuda, Motivator Indonesia Asia
Malam itu saya sempat ngobrol ringan sama Arie Untung dan Mario Irwinsyah. Tentang bisnis. Alhamdulillah, masing-masing kita punya bisnis dan menaruh minat yang besar pada bisnis.
Ippho Santosa Foto Bersama dengan Arie Untung dan teman-teman artis lainnya |
Anda dan saya sama-sama tahu bahwa memulai bisnis saat ini semakin mudah. Tapi ingat, kalau serba mudah, maka pesaing juga merasakan hal yang sama. Serba mudah. Itu artinya, persaingan pun semakin sengit.
Lantas, bagaimana peranan socmed seperti FB dan IG pada bisnis? Socmed tidak lagi dipandang sebelah mata. FB dan IG tidak lagi dianggap enteng. Anda dan saya sama-sama maklum, betapa besarnya peran teknologi pada bisnis selama 1 dekade terakhir.
Suka atau tidak suka, Facebook (FB) adalah tempat berkumpulnya user yang paling besar. Kalau Instagram (IG)? Tempat berkumpulnya user yang paling prospek. Kedua-duanya perlu kita kuasai, bukan sekadar tahu. Right?
"Instagram merupakan alat pemasaran yang sangat efektif bagi perusahaan untuk mengenalkan produknya. Selebriti juga memperhitungkan akun mereka secara efektif," ungkap HopperHQ.
HopperHQ juga menyampaikan betapa Instagram punya banyak user, menuju satu miliar user aktif di dunia setiap bulan. Itu sama saja Instagram menjadi media pengiklan yang efektif. Apalagi user-nya lebih berdaya beli.
Maka, tak ada salahnya kalau kita mempelajari ilmu Facebook dan Instagram lebih dalam lagi, terutama buat bisnis. Apalagi orang perkotaan memegang handphone-nya 3 sampai 5 jam sehari. Think.
Jangan sampai kita hanya menghabiskan waktu di socmed, tapi tidak menghasilkan apa-apa kecuali jumlah like dan share. Sekali lagi, think. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Semoga berkah berlimpah.
Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Indonesia Termuda, Motivator Indonesia Asia
Friday, March 9, 2018
Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Ippho Santosa, Motivator Indonesia 2018
Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Ippho Santosa, Motivator Indonesia 2018
Sekadar berbagi cerita...
Total penjualan buku saya, termasuk 7 Keajaiban Rezeki, adalah 1 juta eksemplar. Bahkan lebih. Alhamdulillah.
Kalau trainer, baru 2 orang yang mencapai angka 1 juta itu. Yakni saya dan Ary Ginanjar. Ini menurut data Gramedia Group.
Keajaiban, siapa sih yang nggak mau?
Banyak yang bertanya ke saya, gimana cara menjemput keajaiban?
Saya jawab, "Kalau hidupmu baik-baik saja. Lebih sering sehat ketimbang sakit. Lebih sering senyum ketimbang nangis. Lebih sering kenyang ketimbang lapar. Itu saja sudah cukup disebut KEAJAIBAN. Karena sungguh, tak semua orang menikmatinya."
Mendengar jawaban ini, mereka pun terdiam.
Ini serius. Jangan lagi kita menunggu ini-itu untuk bersyukur. Sekiranya kita menjauhi kufur dan rajin bersyukur, niscaya rezeki semakin deras mengucur. Bukankah nikmat-Nya teramat banyak, tak terukur?
Think.
Sekian dari saya, Ippho Santosa
Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Ippho Santosa, Motivator Indonesia 2018
Buku 7 Keajaiabn Rezeki Buku Motivator Terbaik Indonesia |
Sekadar berbagi cerita...
Total penjualan buku saya, termasuk 7 Keajaiban Rezeki, adalah 1 juta eksemplar. Bahkan lebih. Alhamdulillah.
Kalau trainer, baru 2 orang yang mencapai angka 1 juta itu. Yakni saya dan Ary Ginanjar. Ini menurut data Gramedia Group.
Keajaiban, siapa sih yang nggak mau?
Banyak yang bertanya ke saya, gimana cara menjemput keajaiban?
Saya jawab, "Kalau hidupmu baik-baik saja. Lebih sering sehat ketimbang sakit. Lebih sering senyum ketimbang nangis. Lebih sering kenyang ketimbang lapar. Itu saja sudah cukup disebut KEAJAIBAN. Karena sungguh, tak semua orang menikmatinya."
Mendengar jawaban ini, mereka pun terdiam.
Ini serius. Jangan lagi kita menunggu ini-itu untuk bersyukur. Sekiranya kita menjauhi kufur dan rajin bersyukur, niscaya rezeki semakin deras mengucur. Bukankah nikmat-Nya teramat banyak, tak terukur?
Think.
Sekian dari saya, Ippho Santosa
Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Ippho Santosa, Motivator Indonesia 2018
Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terbaik 2018, Motivator Muda Terbaik Indonesia
Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terbaik 2018, Motivator Muda Terbaik Indonesia
Saat terbang dengan pesawat, kadang saya berpikir soal teknologi pesawat yang kononnya terinspirasi dari cara terbangnya burung. Saya pun bertanya-tanya, bagaimana dengan kupu-kupu, lalat, atau lebah? Menginspirasi apa?
Seperti yang kita tahu, lebah bisa terbang. Namun, ternyata sayap lebah terlalu kecil untuk mengepak ke atas dan bawah, apalagi untuk mengangkat tubuhnya agar bisa melayang-layang layaknya burung.
Sebaliknya, lebah mengepakkan sayapnya maju-mundur dan membuat 'badai kecil' untuk bisa mengangkat tubuhnya.
Bentuk lebah memang tidak aerodinamis, tetapi ketangguhannya mengendalikan terjangan angin cukup baik, sehingga bisa melayang-layang bahkan terbang.
Professor Srinivasan, Brain Institute di University of Queensland, menemukan bahwa lebah madu tidak bertabrakan ketika terbang di udara saat dia melihat lebah lain memilih jalur kanan atau jalur kiri.
Professor Srinivasan sebelumnya sudah meneliti burung-burung dan menemukan bahwa burung-burung juga tidak bertabrakan di udara. Tapi itu karena mereka semuanya bergerak ke arah kanan. Anehnya lebah, berbelok ke kanan atau ke kiri, namun tetap saja aman dari tabrakan.
Selain itu, lebah pun dapat membedakan antara lubang kecil dan besar, yang mana mereka cenderung memilih lubang yang lebih besar (demi mengurangi potensi bahaya terbentur dan terperangkap), saat terbang sekalipun. Satu lagi. Lebah juga tahu jarak yang terdekat.
Bagi saya, ini menarik. Kalau cara terbangnya burung telah menginspirasi hadirnya teknologi bernama pesawat, saya yakin kelak cara terbangnya lebah akan menginspirasi hadirnya satu penemuan yang hebat. Apalagi kata lebah telah diabadikan sebagai nama surah di Kitab Suci. Tentu ini bukan kebetulan, bukan sembarangan.
Semoga menginspirasi!
Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terbaik 2018, Motivator Muda Terbaik Indonesia
Saat terbang dengan pesawat, kadang saya berpikir soal teknologi pesawat yang kononnya terinspirasi dari cara terbangnya burung. Saya pun bertanya-tanya, bagaimana dengan kupu-kupu, lalat, atau lebah? Menginspirasi apa?
Motivator Indonesia Ippho Santosa bersama Eyang Habibie |
Seperti yang kita tahu, lebah bisa terbang. Namun, ternyata sayap lebah terlalu kecil untuk mengepak ke atas dan bawah, apalagi untuk mengangkat tubuhnya agar bisa melayang-layang layaknya burung.
Sebaliknya, lebah mengepakkan sayapnya maju-mundur dan membuat 'badai kecil' untuk bisa mengangkat tubuhnya.
Bentuk lebah memang tidak aerodinamis, tetapi ketangguhannya mengendalikan terjangan angin cukup baik, sehingga bisa melayang-layang bahkan terbang.
Professor Srinivasan, Brain Institute di University of Queensland, menemukan bahwa lebah madu tidak bertabrakan ketika terbang di udara saat dia melihat lebah lain memilih jalur kanan atau jalur kiri.
Professor Srinivasan sebelumnya sudah meneliti burung-burung dan menemukan bahwa burung-burung juga tidak bertabrakan di udara. Tapi itu karena mereka semuanya bergerak ke arah kanan. Anehnya lebah, berbelok ke kanan atau ke kiri, namun tetap saja aman dari tabrakan.
Selain itu, lebah pun dapat membedakan antara lubang kecil dan besar, yang mana mereka cenderung memilih lubang yang lebih besar (demi mengurangi potensi bahaya terbentur dan terperangkap), saat terbang sekalipun. Satu lagi. Lebah juga tahu jarak yang terdekat.
Bagi saya, ini menarik. Kalau cara terbangnya burung telah menginspirasi hadirnya teknologi bernama pesawat, saya yakin kelak cara terbangnya lebah akan menginspirasi hadirnya satu penemuan yang hebat. Apalagi kata lebah telah diabadikan sebagai nama surah di Kitab Suci. Tentu ini bukan kebetulan, bukan sembarangan.
Semoga menginspirasi!
Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terbaik 2018, Motivator Muda Terbaik Indonesia
Subscribe to:
Posts (Atom)